Senin, 25 Juli 2011
Inilah Penyebab Depresi Anak Anda
Diposting oleh
Cafeonline
di
06.33
Usahakan anak harus tidur sesuai waktu yang dibutuhkan pada anak seusianya dan jangan pernah remehkan jam tidur anak yang minim. Penelitian terbaru menemukan adanya kaitan antara minimnya jam tidur dengan kesehatan emosional anak. Tak hanya itu, kurangnya jam tidur anak dapat menyebabkan kurangnya rasa percaya diri, hingga akhirnya terjadi depresi pada anak.
Jean Rhodes. Phd, psikolog dan professor dari University of Massachussets, menjelaskan, ketika anak-anak memiliki jam tidur yang sesuai kebutuhan mereka, rasa percaya diri mereka juga akan meningkat. Sementara poling yang dilakukan oleh The National Sleep Foundation pada 2004 di Amerika melaporkan sekitar 34% anak tidak mendapatkan jam tidur yang mereka butuhkan.
Para peneliti telah menganalisa pola tidur sekita 2.000 anak selama tiga tahun. Hasilnya menunjukkan, mereka yang tidur hanya beberapa jam saja, dilaporkan lebih banyak mengalami gejala depresi dan memiliki rasa percaya diri yang kurang disbanding anak-anak dengan waktu tidak cukup. Kemudian, berapakah jam tidur yang ideal itu ? Anakl berusia tiga hingga enam tahun memerluka 10 jam tidur setiap malamnya. Untuk anak usia tujuh tahun ke atas, termasuk anak pra-remaja membutuhkan 9 jam untuk tidur.
Lalu bagaimana membuat buah hati kita dapat tertidur lebih awal dan mendapatkan jam tidur yang mereka butuhkan ? Tetapkanlah jam tidur si kecil dan usahakan anak selalu patuh pada aturan tersebut. Buat juga larangan menonton TV hingga larut, juga larangan mengonsumsi soda atau cemilan sebelum tidur.
Sulit membayangkan bila anak kelas tiga mengalami depresi. Apalagi membayangkan anak usia prasekolah tertekan. Penelitian baru-baru ini mengkaji depresi pada anak-anak dari usia enam tahun, yang hasilnya muncul di Current Directions in Phsycological Science, Jurnal Asosiasi Ilmu Psikologi, Psikiater anak, Joan Luby, dari Universitas Washington di St. Louis, Amerika Serikat,, baru-baru ini meneliti depresi pada anak-anak usia prasekolah dan pentingnya deteksi dini.
Depresi pada anak-anak usia prasekolah tidak selalu terlihat sama seperti halnya depresi pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Ini adalah salah satu alas an bahwa depresi anak usia prasekolah telah terabaikan. Misalnya, pada orang dewasa yang tertekan, anhedonia (ketidakmampuan untuk menikmati pengalaman yang menyenangkan) cenderung muncul dalam bentuk libido menurun. Namun pada anak-anak muda, anhedonia dapat muncul sebagai ketidakmampuan untuk menikmati istirahat.
Selain itu, depresi usia prasekolah mungkin tidak diketahui oleh orang tua karena gejala-gejala mungkin tidak mengganggu. Dalam studi ini, peneliti mewawancarai anak-anak prasekolah mengenai depresi yang mungkin mereka alami. Dan wawancara itu memperlihatkan bahwa anak-anak usia prasekolah menunjukkan gejala-gejala khas depresi, termasuk perasaan kurang bahagia, rasa bersalah, dan perubahan pola tidur. Selain itu, depresi anak usia prasekolah bukan hanya terjadi sementara waktu, tapi mungkin menjadi sebuah manifestasi awal yang dikemudian hari bisa menjadi gangguan kronis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar